Nanas (Ananas Comosus) bersal dari
Negara Brazilia, tanaman ini masuk ke Indonesia tahun 1599 yang dibawa oleh
pelaut Spanyol dan Portugis. Di pulau Jawa lah pertama kalinya tanaman nanas
ini dikembangkan. Pada Jaman dahulu tanaman nanas ini di gunakan sebagai buah
persembahan bagi para raja-raja. Sekarang nanas sudah banyak tersebar di
seluruh nusantara dan disajikan sebagai hidangan dimeja makan / sebagai pencuci
mulut. Buah ini sangat digemari, selain karena enak rasanya juga karena
kandungan vitamin yang banyak serta kalori yang tinggi.
Buah nanas juga sering digunakan
sebagai bahan obat-obatan. Buah nanas yang masih muda bermanfaat sebagai
pelancar air seni, obat kumur, pembersih tenggorokan, mengobati penyakit
kelamin dan juga sebagai obat terlambat datang bulan. Diduga air nanas muda
dapat menyebabkan kontraksi otot rahim, sehingga apa yang terdapat didalamnya
akan keluar. Namun perlu diperhatikan bahwa wanita yang hamil dilarang memakan
buah nanas muda karena dapat menyebabkan keguguran. Nanas termasuk salah satu
diantara 12 buah komersial yang banyak diperdagangkan. Sentra produksi nanas
terdapat di daerah Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatra Selatan, Riau dan Lampung.
Provinsi Lampung ini telah memiliki pabrik pengalengan nanas dengan lahan tanam
yang sangat luas.
Masa atau waktu panen nanas antara
daerah satu dengan daerah lainnya berbeda dan tergantung pada iklim, letak
geografi serta jenis nanas yang ditanam. Di Negara kita Indonesia masa panen
biasanya jatuh pada bulan Oktober sampai Desember. Namun demikian dengan
kemajuan teknologi, masa panen buah nanas dapat diatur sehingga persediaan buah
nanas dapat konsisten atau stabil.
Manfaat nanas selain dimakan
langsung sebagai buah segar, nanas dapat di olah menjadi berbagai macam olahan.
Pengolahan ini bertujuan untuk memperpanjang umur simpan, meningkatkan nilai
jual/ekonomi, menciptakan peluang usaha kerja baru dan pendukung
penganekaragaman pangan atau makanan.
Kebutuhan akan buah nanas dari
tahun ke tahun semakin meningkat baik untuk dalam negeri maupun untuk pasar
internasional. Sejalan dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi berbagai
upaya dilakukan untuk memperpanjang daya tahan buah nanas diantaranya melalui
pengalengan, pengeringan, dan di buat berbagai macam olahan seperti sirup
nanas, selai nanas, jam atau jelly, sari buah nanas, dodol nanas, tepung nanas,
nata de pina, ekstrak bromelin dll.
Berikut Kandungan Nilai Gizi pada
Buah Nanas per 100gr.
No.
|
Kandungan
Gizi
|
Jumlah
|
1
|
Kalori (kkl)
|
52,00
|
2
|
Protein (gr)
|
0,40
|
3
|
Lemak ( gr )
|
0,20
|
4
|
Karbohidrat ( gr )
|
13,70
|
5
|
Kalsium ( mgr )
|
16,00
|
6
|
Fosfor ( mgr )
|
11,00
|
7
|
Zat Besi ( mgr )
|
0,30
|
8
|
Vitamin A ( mgr )
|
130,00
|
9
|
Vitamin B ( mgr )
|
0,08
|
10
|
Vitamin C ( mgr )
|
24,00
|
11
|
Air ( gr )
|
85,30
|
Pengolahan Buah Nanas menjadi Selai Nanas
Selai merupakan makanan semi padat atau kental yang terbuat
dari bubur buah buahan dan gula. Selai biasanya digunakan sebagai makanan
pelengkap hidangan roti, campuran kue, es cream dll. Pada dasarnya semua buah
dapat digunakan untuk pembuatan selai, akan tetapi tidak semua buah mempunyai
rasa yang enak. Untuk menghasilkan mutu selai yang baik maka buah yang di olah
harus matang penuh sehingga hasi olahannya akan beraroma wangi. Berbagai macam
selai yang ada dipasaran diantarannya yaitu, selai nanas, stroberi, srikaya,
jambu biji, pisang, papaya, jeruk dll.
·
Bahan dan Alat
Bahan :
-
Buah Nanas yang matang ( 2 kg )
-
Gula Pasir ( 200 gr )
-
BTM/Asam Sitrat ( 2 gr )
-
Natrium Benzoat ( 2 gr )
Alat :
-
Blender/Parut, kompor, sealer
-
Pisau stainless, timbangan
-
Panci, wajan, pengaduk, plastik atau botol
Asam sitrat ( citric
acid ) dipakai untuk mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan
derajat keasaman selai. Asam Sitrat berbentuk Kristal putih yang mempunyai
rasa asam ( kecut ), pelarutan biasanya dengan perebusan atau pemanasan.
Penggunaan asam sitrat ini secukupnya saja untuk memberikan rasa agak asam dan
memperbaiki cita rasa.
Natrium Benzoat
digunakan sebagai bahan pengawet, karena dapat menghambat pertumbuuhan bakteri
dan jamur dengan batas pemakaian 1 gr/kg. Pertumbuhan bakteri pada bahan olahan
ini tergantung pada jumlah bahan pengawet yang ditambahkan dan keasaman dari
makanan sendiri.
Blender / parut
digunakan sebagai alat penghancur untuk memperkecil ukuran bahan, pisau sebagai
alat kupas dan pemotong buah, kompor untuk pemanas bahan, panci, wajan sebagai
tempat penguapan bahan, sealer dipakai sebagai alat untuk mengemas hasil dari
proses pengolahan ( selai ).
·
Langkah Proses Pembuatan Selai Nanas
NO.
|
LANGKAH
PROSES
|
KRITERIA
|
1
|
Timbang buah nanas dan gula
|
Penimbangan dilakukan dengan tepat
|
2
|
Kupas buah nanas sampai bebas dari
kulit yang menempel
|
Buah nanas bersih dari kulit dan mata
|
3
|
Potong-potong buah nanas dan dibuang
empulurnya (bagian tengahnya)
|
Buah nanas bebas dari empulur
|
4
|
Cuci hasil potongan sampai bebas dari
kotoran yang menempel
|
Bersih dan bebas dari kotoran
|
5
|
Blender / giling hasil potongan nanas
dengan mesin giling atau diparut
|
Hasil berupa bubur nanas halus atau
kasar
|
6
|
Saring bubur nanas dengan menggunakan
kain saring / saringan
|
Bubur disaring sampai kadar airnya
berkurang
|
7
|
Larutkan gula dan panaskan diatas
wajan dengan menambah sedikit air perasan bubur
|
Gula dilarutkan sampai benar-benar
larut
|
8
|
Masukkan bubur buah nanas kedalam
larutan gula dan sambil diaduk-aduk sampai mengental
|
Bubur nanas menjadi kental dan
berwarna kecoklatan
|
9
|
Angkat selai yang sudah mengental dan
kemas ke dalam plastik / botol sesuai ukuran
|
Selai dikemas sesuai ukuran dan di
beri label
|
0 Tanggapan:
Posting Komentar